SUMBER DAYA PENDIDIKAN DALAM KONTEKS SISTEM PENDIDIKAN, KATEGORI SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM, KRITERIA SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM


SUMBER DAYA PENDIDIKAN DALAM KONTEKS SISTEM PENDIDIKAN, KATEGORI SUMBER DAYA PENDIDIKAN  ISLAM, KRITERIA SUMBER DAYA PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Dan Akreditasi Sekolah


Dosen Pengampu:
Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
                             


Oleh:
SRI ENI WAHYUNI : 17160097
ISLAM DAROINI     : 17160110

MPI A- SMT II

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Maret 2018














KATA PENGANTAR
Segala puji kami sampaikan kehadirat Allah SWT dengan segala berkah dan nikmat yang sudah diberikan untuk kita semua, berkat nikmat yang melimpah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumber Daya Pendidikan Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan dan selalu menegakkan ajaran al-Qur’an membawa kita dari menuju yang terang benderang seperti kita alami saat ini.
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Akreditasi Sekolah, Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun 2017/2018. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen atas masukan agar menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis dengan senang hati banyak masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca untuk menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas selanjutnya dan bermanfaat bagi pembaca.

Ponorogo, 17, April 2018
Penulis,








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................     iii
BAB I   PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.  Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II  PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sumber Daya Pendidikan.......................................................... 3
B.  Kategori Sumber Daya Pendidikan Islam................................................... 3
C.  Kreteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam...................................... 7

BAB III                                                                                                                     
PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................    10
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULAN

A.  Latar Belakang

Pendidikan sebagai salah satu sarana yang paling penting dalam mencerdaskan bangsa dan sebagai manusia Indonesia seutuhnya.[1] Sebuah lembaga pendidikan tidak terlepas dari sistem pendidikan dan sumber daya pendidikan yang meliputi Tenaga pendidik, karyawan serta pegawai pendukung yang lain demi terwujudnya standar pendidikan nasional. Peranan pendidikan memang menjadi krusial untuk membangun manajemen sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber daya manusia sebagai salah satu elemen utama dalam berorganisasi sedangkan elemen yang lain manusia itu sendiri yang mampu mengendalikannya.
Sistem pendidikan yang berguna sebagai itu komponen atau bagian yang terkait dalam menunjang atau komponen yang berfungsi dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan pendidikan sebagai ssalah satu usaha bersama yang sedang terjadi dalam sebuah pola kehidupan insane dan sebagai salah satu proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, pikiran keterampilan, karakter, dan seterusnya, yang ditempu dengan sistem pendidikan formal.[2]
Sumber daya pendidikan tidak terlepas dari sejumlah kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya. Manajemen sumber daya adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Untuk membangun manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak pernah lepas dari pendidikan[3].
Sekolah sebagai suatu organisasi di dalamnya terhimpun kelompok-kelompok manusia yang masing-masing baik secara perorangan maupun kelompok saling melakukan hubungan kerja sama untuk mencapai tujuan. Kelompok-kelompok manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang terdiri dari : Kepala Sekolah, guru-guru, tenaga administrasi / staf, peserta didik, dan kelompok orang tua siswa.[4]
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sumber daya pendidikan?
2. Apa kategorisasi sumber daya pendidikan Islam?
3. Bagaimana kriteria minimal sumber daya pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sumber daya pendidikan?
2. Untuk mengetahui siapa saja yang termsuk dalam kategorisasi sumber daya pendidikan islam?
3. Untuk mengetahui kriteria minimal sumber daya Pendidikan Islam?




















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sumber Daya Pendidikan
Sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien. Prinsip dan teori pengembangan sumber daya manusia sebagaimana manajemen secara umum yang ada dalam dunia perusahaan, pada saat ini juga telah diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan itu, maka di lembaga pendidikan dikenal istilah manajemen sumber daya manusia pendidikan atau pengembangan pengelolaan tenaga kependidikan.[5]
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan[6].
Walaupun demikian, sepanjang pengetahuan penulis, di lembaga pendidikan masih belum banyak yang menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai divisi atau departemen tersendiri.Menurut UUSPN pasal 1, Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.[7]
B.  Kategori Sumber Daya Dalam Pendidikan Islam
Sekolah  memiliki  sumber  daya  yang dapat  dimanfaatkan  untuk  mencapai  tujuan- tujuan  pendidikan.  Sumber  daya  pendidikan  di  sekolah  dapat  dikelompokkan menjadi:
1.    Sumber  daya  bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
2.    Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga pendidikan  lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian kepada sekolah,
3.    Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga  pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
4.    Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat[8].
a.    Sumber Daya Manusia
1.    Kepala Sekolah
Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Kata kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi sedangkan sek olah adalah sebuah lembaga di mana tempat terjadinya penerimaan dan pemberian penjelasan.
Menurut Syafaruddin, tugas kepala sekolah adalah mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua dan pihak yang terkait untuk bekerja dan dan berperan guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Wahjosumidjo, mengungkapkan bahwa kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan prosesbelajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah orang yang memimpin sebuah lembaga pendidikan atau sekolah dan menggerakkan, memengaruhi serta mendorong semua pihak yang terlibat dalam lembaga tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Hal-hal yang memengaruhi kepemimpinan kepala sekolah menurut Depdiknas (1999) antara lain sebagai berikut[9].
a. Kepribadian yang kuat, yakni pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat, murah hati, dan memiliki kepekaan sosial;
b. Memahami tujuan pendidikan dengan baik, karena dengan pemahaman yang baik, kepala sekolah dapat menjelaskan kepada guru, staf, murid-murid dan pihak yang terkait tentang strategi pencapaian tujuan sekolah;
c. Memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang lain yang terkait; dan
d. Memiliki keterampilan yang profesional, yaitu keterampilan yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah yaitu keterampilan teknis (menyusun jadwal pelajaran, memimpin rapat, melakukan supervisi), keterampilan hubungan kemanusiaan (memotivasi, mendorong guru dan staf untuk berprestasi), keterampilan konseptual (mengembangkan konsep pengembangan sekolah, mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengantisipasi masalah yang akan timbul dari semua kemungkinan).
Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, oang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja/berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[10]
2.    Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebab yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi. Guru yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menciptakan interaksi belajar mengajar yang mendorong kemampuan siswa mewujudkan mutu perilaku belajar secara efektif.[11]
Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana yang kutip oleh Ngainun Naim, kewajiban yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut[12]:
a.    Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik dan memperlakukan mereka seperti perlakuan terhadap anak sendiri.
b.    Memberikan nasehat kepada anak didik pada setiap kesempatan.
c.    Mencegak anak didik dari suatu ahklak yang tidak baik.
d.   Berbicara kepada anak didik  sesuai dengan bahasa dan kemmpuan mereka.
e.    Pendidik harus mengamalkan ilmunya, dan jangan berlainan kata dengan perbuatannya.
H. A. Malik Fajar pernah melontarkan statement bahwa: ”Pada saat ini di dunia pendidikan kita masih kekurangan guru, kalau tenaga pengajar banyak, tetapi tenaga guru masih sangat langka.” Ini mengandung makna bahwa seorang guru dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalam mengemban tugasnya. Seseorang dikatakan profesional, bilamana pada dirinya melekat sikap dedikatif yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui model-model atau cara kerjanya yang sesuai dengan tuntutan zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di masa depan[13].
3.    Pesesrta didik
Dalam proses perkembangan peserta didik membutuhkan bantuan dan bimbingan. Hal ini menunjukan bahwa pada diri peserta didik ada tiga yang menggejala:
a.    Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan
b.    Adannya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan bimbingan.
c.    Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Pada diri anak ada kecerendungan untuk memerdekakan diri. Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua (si pendidik) untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan dan pada akhirnya mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar peserta didik berbuat menurut pola yang dikendaki pendidik. Ini dimaksud agar peserta didik memperoleh kesempatan memerdekakan diri dan bertanggung jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri. Pada saat ini si anak telah dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.
4.    Karyawan
Pengembangan sumber daya manusia bagi karyawan adalah suatu proses belajar dan berlatih secara sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka dalam pekerjaannya sekarang dan menyiapkan diri untuk peran dan tanggung jawab yang akan datang[14].
5.    Tata Usaha
Karyawan sekolah yang bertugas mengatur administrasi di lingkungan sekolah. Sehingga peranannya sangat penting dalam mengelola administrasi di sekolah, agar tertata dengan baik. “Tidak boleh lengah dalam urusan Administrasi, harus selalu waspada setiap detik, Administrasi yang rapi, muthlak perlu (wajib) untuk menjaga kepercayaan. (KH. Imam Zarkasyi)
b.   Sumber Daya Informasi
Terdiri dari :[15]
                  1.     Manusia (tenaga ahli informasi dan pemakai)
                  2.     Perangkat keras komputer;
                  3.     Perangkat lunak komputer
                  4.     Basis data
                  5.     Jaringan
c.    Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu lembaga pendidikan seperti alat-alat kelengkapannya.[16]
d.   Sumber Daya Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan sekolah untuk merencanakan, memperoleh, menggunakan, dan mempertanggungjawabkan keuangan sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Manajemen keuangan perlu dilakukan karena sumber pembiayaan sekolah biasanya terbatas. Karena itu, sekolah harus mampu meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan bahwa program sekolah memerlukan tambahan biaya.

C.  Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a.    Sumber daya manusia
Dalam Islam sosok manusia terdiri dua potensi yang harus dibangun, yaitu lahiriah sebagai tubuh itu sendiri dan ruhaniyah sebagai pengendali tubuh. Pembangunan manusia dalam Islam tentunya harus memperhatikan kedua potensi ini.
Kualitas SDM menyangkut banyak aspek, yaitu aspek sikap mental, perilaku, aspek kemampuan, aspek intelegensi, aspek agama, aspek hukum, aspek kesehatan dan sebagainya.[17]
Untuk mencapai SDM berkualitas, usaha yang paling utama sebenarnya adalah memperbaiki potensi dari dalam manusia itu sendiri, hal ini dapat diambil contoh seperti kepatuhan masyarakat terhadap hukum ditentukan oleh aspek ruhaniyah ini. Dalam hal ini pendidikan Islam memiliki peran utama untuk mewujudkannya.
Peningkatan kualitas manusia hanya dapat dilakukan dengan perbaikan pendidikan. A. R. Saleh menyatakan ada beberapa ciri masyarakat atau manusia yang berkualitas, yaitu :
                       1.          Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, serta berakhlak mulia dan berkepribadian
                       2.          Berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawa
                       3.          Mandiri, cerdas dan terampil
                       4.          Sehat jasmani dan rohani
                       5.          Cinta tanah air, tebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial
Untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang berkualitas, ditetapkan langkah-langkah dalam pembinaan pendidikan agama yaitu :[18]
1.         Meningkatkan dan menyelaraskan pembinaan perguruan agama dengan perguruan umum dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sehingga perguruan agama berperan aktif
2.         Pendidikan agama pada perguruan umum dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi akan lebih dimantapkan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta pendidikan agama berperan aktif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.         Pendidikan tinggi agama serta lembaga yang menghasilkan tenaga ilmuan dan ahli dibidang agama akan lebih dikembangkan agar lebih berperan dalam pengembangan pikiran-pikiran ilmiah dalam rangka memahami dan menghayati serta mampu menterjemahkan ajaran-ajaran agama sesuai dan selaras dengan kehidupan masyarakat (A. R. Saleh, 2000 : 206).
b.   Sumber daya informasi
Sistem Informasi ialah jaringan prosedur pengelolaan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data dan penyebaran informasi dengan menggunakan berbagai peralatan yang tepat, dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan cepat dan tepat untuk dasar pembuatan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.
c.    Sumber daya fisik
Sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang  dalam proses pendidikan seperti gedung, ruang kelas, alat, media, meja, kursi dan sebagainya. Adapun yang disebut dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak secara langsung menunjang jalannya proses pendidikan seperti halaman, kebun sekolah, taman sekolah, jalan dan lain-lain.
d.   Sumber daya keuangan
Pengelolaan keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban yang dialokasikan untuk penyelenggaraan lembaga pendidikan. Tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk mewujudkan tertib administrasi dan bisa dipertanggungjawabkan berdasar ketentuan yang sudah digariskan. Tugas pengelolaan keuangan dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu financial palanning, implementation and evaluation.[19]
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi: Perencanaan anggaran, Strategi mencari sumber dana sekolah, Penggunaan keuangan sekolah, Pengawasan dan evaluasi anggaran, Pertanggungjawaban.









BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
1.      Pengertian sumber daya pendidikan adalah sumber daya pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.
2.      Kategori sumber daya dalam pendidikan islam sekolah  memiliki  sumber  daya  yang dapat  dimanfaatkan  untuk  mencapai  tujuan- tujuan  pendidikan.  Sumber  daya  pendidikan  di  sekolah  dapat  dikelompokkan menjadi:
a)      Sumber  daya  bukan manusia, yang meliputi program sekolah, kurikulum,
b)      Sumber daya manusia (SDM) yang meliputi kepala sekolah, guru, staf, tenaga pendidikan  lainnya, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat yang memiliki keperdulian kepada sekolah.
c)      Sumber daya fisik (SDF) yang meliputi bangunan, ruangan, peralatan, alat peraga  pendidikan, waktu belajar, dan penampilan fisik sekolah, dan
d)     Sumber daya keuangan (SDK) yang meliputi keseluruhan dana pengelolaan sekolah baik yang diterima dari pemerintah maupun masyarakat
3.      Kriteria Minimal Sumber Daya Pendidikan Islam
a.     Sumber daya manusia
b.     Sumber daya informasi
c.     Sumber daya fisik
d.    Sumber daya keuangan










DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, N. “Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan” Jurnal Studi Agama dan Masyarakat. Volume 8, No.1, 2014.
Sudarma, K. “Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja Dan Kualitas Pelayanan)”, Jurnal Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3, No. 1, 2012.
Bendesa, IKG. Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter. Sumber daya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter, Vol. X No.1
Ruky, AS. Sumber Daya Manusia Berkualitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Susanto, H.A., Mantja, W., Bafadal, I., Sonhadji, A. “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan” Jurnal Pendidikan Humaniora, Vol. 3 No. 2, 2015.
Hapsar, M.I., Kristiani, A., “Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta Didik Kursus Bidang Vokasi (Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi Graha Wisata Semarang)” Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No. 1, 2015.
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Pustaka pelajar, 2003.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek peningkatan mutu SLTP Jaakarta) Jakarta. 2000.
Solichin, M.M., “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” Tadrîs Volume 1. No. 2, 2006.
Kristiawan. M., Safitri. D., Lestari. R., “Manajemen Pendidikan”
Mudassir, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun”, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 16, NO. 2, 2006.
Nata, A., Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Press, 2007.
Muzakkir. “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 10, No. 1, 2017.
Marwiyah, S., Karyoto, Musta’in, A., Winarsih, E., Roidah, C. Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam. Paper at Acadeimca.edu, 2017.




[1] Muzakkir “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam” Jurnal Al-Ta’dib Vol. 10 No. 1, Januari-Juni 2017h, hlm 146.
[2] S.Marwiyah-Karyoto-A.Musta’in-E.Winarsih-C.Roidah “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” (Paper at Acadeimca.edu. 2017), hlm 3.
[3] Ibid, “Harmonisasi Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam, hlm 49.
[4] Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 3.
[5] Mudassir "Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun"Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 16, NO. 2, Februari 2016, hlm 257.
[6] Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Press, 2007, hlm 118.
[7] Ibid, “Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Bireun".hlm 258.
[8] Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 5.
[9] M.Kristiawan-D. Safitri & R. LestariManajemen Pendidikan”hlm 11.
[10] Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah.(Proyek peningkatan mutu SLTP Jaakarta) Jakarta 200. hlm, 9
[11] Ibid, “Sumber Daya Pendidikan (SDP) Dalam Konteks Sistem Pendidikan, Kategori Sumber Daya Pendidikan  Islam, Kriteria Sumber Daya Pendidikan Islam” hlm 6.
[12] Mohammad Muchlis Solichin “Belajar Dan Mengajar Dalam Pandangan Al-Ghazâlî” (Tadrîs) Volume 1. Nomor 2. 2006, hlm 144.
[13] Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Pustaka pelajar, 2003), hlm 210. 
[14] Achmad S. Ruky, Sumber Daya Manusia Berkualitas (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm 227.
[15] Hendri Murti Susanto, Willem Mantja, Ibrahim Bafadal, Ahmad Sonhadji, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Jurnal Pendidikan Humaniora) Vol. 3 No. 2, Juni 2015, hlm 98.
[16] Melati Indri Hapsar- Ana Kristiani, Strategi Peningkatan Kualitas Layanan Peserta Didik Kursus Bidang Vokasi (Studi Di Lembaga Pendidikanprofesi Graha Wisata Semarang), Journal of Nonformal Eduacation, Vol. 1 No 1, Tahun 2015
[17] Ketut Sudarma, Mencapai Sumber Daya Manusia Unggul (Analisis Kinerja Dan Kualitas Pelayanan), Jurnal Dinamika Manajemen. JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: hlm 76-83.
[18] I Komang Gde Bendesa, Sumberdaya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter (Sumber daya Manusia Berkualitas Dan Berkarakter) Vol. X No.1, hlm 1-7.

[19] Ngismatul Choiriyah, Manajemen Sumber Daya Anggaran Keuangan Pendidikan (Jurnal Studi Agama dan Masyarakat) Volume 8, Nomor 1, Juni 2014, hal 90.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengerikan!!! Inilah Akibat Pakai BEHEL GIGI Tolong Beritahu Artikel Ini Secepatnya Sebelum Terlambat

Paulo Dybala Kemungkinan Gabung Ke Sevilla |Bola

7 Manfaat Menakjubkan Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh Anda